Para wanita pemimpin ahli surga, pernahkah Anda mendengar kisahnya?
Menjadi wanita penghuni surga pastinya menjadi impian setiap muslimah.
Namun, tahukah Anda bahwa Allah telah menetapkan empat wanita paling utama di dunia dan dijamin sebagai penghuni surga bahkan sebelum mereka meninggal?
Empat wanita ini adalah sosok paling istimewa di dunia hingga menjadi wanita pemimpin ahli surga di akhirat nanti. Siapa sajakah mereka?
Berikut adalah profil keempat wanita tersebut.
1. Maryam binti Imran
Siti Maryam binti Imran adalah ibunda Nabi Isa as. Wanita ini sudah menunjukkan ketekunannya beribadah saat masih belia.
Di saat teman-teman seusianya masih asyik bermain, Maryam sudah memfokuskan hidupnya untuk beribadah dan berkhidmat menjadi pelayan di Baitul Maqdis.
Bunda Maryam mengalami cobaan terberat dalam hidupnya ketika hamil tanpa sentuhan laki-laki dan harus mengalami fitnah dan cacian makian dari kaumnya hingga dia melahirkan dalam kondisi dikucilkan.
Inilah yang menjadi salah satu sebab mengapa beliau dipastikan oleh Allah menjadi salah satu wanita pemimpin di surga.
2. Khadijah binti Khuwailid ‘alaihassalam
Siapa yang tak mengenal istri pertama Rasulullah SAW ini? Meski tidak ada lagu populer yang memuji kemuliaannya, beliau adalah wanita dan istri termulia di mata Allah.
Ini karena beliau sangat mencintai dan menghormati suaminya, Nabi Muhammad SAW dengan penuh totalitas tanpa sekalipun mengeluh.
Beliau bahkan punya prinsip yang diungkapkan pada teman-temannya, “Sejak aku menikah dengan Muhammad, aku tidak lagi berpikir tentang kebahagiaanku. Aku hanya memikirkan bagaimana agar dia bahagia.”
Ibunda Khadijah sangat peka dan perhatian terhadap kebutuhan Rasulullah tanpa harus diminta. Karena perangainya yang begitu mulia, beliau mendapatkan salam langsung dari Tuhannya.
Tak heran jika beliau diangkat sebagai wanita yang dijamin surga oleh Allah SWT.
3. Fatimah AzZahra
Fatimah r.a. adalah putri Rasulullah dan Ibunda Khadijah r.a., istri dari sahabat mulia Sayyidina Ali r.a.
Beliau adalah perempuan yang sudah terlatih untuk tangguh dan kuat sejak usia muda.
Beliau mengalami cobaan yang bertubi-tubi sejak masih kecil. Pada usia 9 tahun, beliau melihat seorang kafir Quraisy menaruh isi perut binatang di punggung Rasulullah.
Beliau pun menangis dan berusaha menyingkirkan kotoran tersebut dan membersihkan punggung ayahnya.
Di usia 16, beliau ditinggal ibundanya (Khadijah r.a.) yang wafat akibat kondisi yang mengenaskan karena diembargo (dikucilkan) oleh kaum Quraisy.
Sayyidah Fatimah terus mengalami kehidupan yang sulit termasuk rumah tangganya bersama Sayyidina Ali yang kurang mampu.
Hidup dalam kondisi memrihatinkan sejak kecil menjadikan sayyidah Fatimah sesosok pribadi yang tegar dan kokoh.
BACA JUGA:
- Beberapa Sifat Ibunda Khadijah Patut Jadi Teladan Buat Para Istri
- Wanita yang Tidak Disarankan untuk Dinikahi Menurut Islam, Jauhi Wanita Tipe Ini!
- Ingin Jadi Wanita Calon Penghuni Surga? Inilah Ciri-Cirinya
4. Asiyah binti Muzahim
Asiyah binti Muzahim hidup di zaman Nabi Musa a.s. Beliau adalah istri dari raja yang sangat durjana, yakni Firaun Ramses II.
Hidup di bawah tekanan suaminya yang tiran dan otoriter tidak membuat iman Ibunda Asiyah melemah.
Justru, imannya malah semakin kuat untuk bertauhid kepada Allah azza wajalla.
Suaminya yang kejam dan sombong akhirnya menghukum istrinya sendiri dengan menjemurnya di padang pasir tanpa memberinya makan.
Tak henti di situ, Firaun juga melanjutkan kekejamannya dengan menyiksa raga Asiyah hingga wafat.
Sebelum wafat, Asiyah menengadah ke langit dan tersenyum bahagia karena melihat istana surga yang dijanjikan Allah SWT.
Demikianlah ulasan mengenai empat wanita pemimpin penghuni surga. Semoga kita dapat mencontoh kemuliaan dan keteladanan mereka terutama dalam kuatnya iman kepada Allah SWT. Aaamiin.